Jumat, 25 Januari 2013

Persembahan Persepuluhan wajibkah/ oleh F harefa



Oleh Fa’ahakhododo  Harefa


APA KATA ALKITAB TENTANG PERSEPULUHAN?


Apa Perintah tentang Persepuluhan?

Menurut Musa dan Kitab Para nabi:

1.      Persepuluhan merupakan perintah yang harus dilaksanakan.
Ul. 14:22 "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.
2.      Perintah yang paling sering dijadikan referensi adalah di Maleakhi 3:10
Mal. 3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan

3.      Musa menetapkan persembahan persepuluhan sebagai hukum yang harus ditaati (Imamat 27:30-32)
27:30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN. 27:31 Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima. 27:32 Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN.

Siapa Yang Wajib Menjalankan Perintah Tuhan tentang Persepuluhan?

1.         Perpuluhan diberikan oleh pihak yang diberkati (Ibrani 7:1-4)
7:1 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. 7:2 Kepadanya pun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.7:4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

2.      Umat Israel (Ibrani 7;5-9)
7:5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.7:6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji 7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

3.      Kaum Lewi (Ibrani 7:9)
7:9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,



Kepada Siapa Persembahan Persepuluhan Diberikan?

1.         Kepada Tuhan (Kej 28:18-22)
28:18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. 28:19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. 28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, 28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. 28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

2.         Kepada Imam Allah, yang memberkati… (Kej. 14:18-20)
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, 14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
3.         Kepada Orang Lewi, Orang Asing, Anak yatim, dan Janda (Ul. 26:12-13)
26:12 "Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang.
26:13 Dan haruslah engkau berkata di hadapan TUHAN, Allahmu: Telah kupindahkan persembahan kudus itu dari rumahku, juga telah kuberikan kepada orang Lewi, dan kepada orang asing, anak yatim dan kepada janda, tepat seperti perintah yang telah Kauberikan kepadaku. Tidak kulangkahi atau kulupakan sesuatu dari perintah-Mu itu.
Wajibkah Mempersembahkan Persepuluhan ?

1.       Abraham memberikan persembahan persepuluhan kepada Melkisedek adalah atas dasar kerelaan, tidak ada tekanan dari pihak mana pun; spontan. Namun, keputusan tersebut mengindikasikan pola pemberian persepuluhan sudah dianut oleh agama kuno terhadap ilah mereka (Kej. 14:20).
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

2.       Yakub juga menjanjikan sepersepuluh dari yang dimilikinya kepada Allah, sebagai tindakan yang spontan, bukan karena syari’at ( diwajibkan), atas dasar keinginannya sendiri (Kej 28:22).
28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.

3.       Pada zaman Musa dan para nabi, persepuluhan bersifat wajib terhadap umat Tuhan (Ul. 12:17-18; 14:28-29, Imm.27:30-; Mal. 3:10)






Menurut Ajaran Tuhan Yesus, Wajibkah Mempersembahkan Persepuluhan?

Wajib. tetapi percuma saja rajin memberi perpuluhan sedangkan belaskasihan, kebenaran dan berdamai dengan sesama diabaikan.

1.       Mempersembahkan persepuluhan bukanlah karena syari’at, dan dijadikan indicator mengukur diri bahwa “Saya benar di hadapan Allah” (Luk 18:9-14)

18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

2.       Yesus menekankan: melakukan kebenaran secara utuh, tidak parsial semata-mata mempersembahkan persepuluhan. Di Mat 23:23 dikaitkan dengan belas kasihan dan kebenaran.
Mat. 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

3.       Di Mat. 5:23-24 pemberian persembahan dikaitkan dengan berdamai dengan sesama.
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.


Menurut Ajaran Rasul Paulus, Wajibkah Mempersembahkan Persepuluhan?
Paulus yang mendasari ajarannya pada anugerah karena iman kepada Tuhan Yesus kristus tidak pernah menekankan tentang persepuluhan. Bahkan di dalam Kitab Roma 12:1-2, justru ia menekankan tidak hanya sekedar persembahan persepuluhan, tetapi persembahan tubuh (total diri) sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah. Ia tegaskan, bahwa itu adalah ibadahmu yang sejati. Apa yang dahulu Paulus lakukan sebagai syariat (percaya pada hal-hal lahiriah), dan meng-claim dirinya sebagai  pelaku kebenaran Hukum Taurat (Gal. 3:1-6), setelah ia bertobat semua hal itu dilihatnya sebagai hal yang justru merugikan (Gal.3:7). Bagi Paulus, yang utama adalah pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhan, lebih mulia dari semua (Gal.3:8), bukan hukum (baca: syari’at). Implikasi dari kebenaran ini adalah bahwa jangan sampai pemberian persepuluhan terperangkap ke dalam menjalankan syari’at semata-mata.

Bagaimana dengan PENDAPAT bahwa memberi persepuluhan, tergantung bagaimana Setiap Anak Tuhan dibimbing oleh Roh Kudus?
Di dalam Yoh.14: 26 dikatakan: “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”. Di atas tadi telah dijelaskan, bahwa memberi persepuluhan itu adalah kebenaran yang diajarkan Tuhan Yesus (Mat.23:23). Berdasarkan ajaran Tuhan Yesus pula, ketika memberi yang juga hal yang prinsip (sebagaimana telah dikutip di atas dalam Luk 18) adalah SIKAP HATI. Tuhan tidak berkenan atas pemberian kita, jika sikap hati kita sama seperti Orang Farisi dalam kisah Luk 18:9-11 tersebut. Senada dengan kisah ini adalah cerita tentang Kain yang ditolak persembahannya oleh Tuhan Allah. Atau kisah Esau, yang sekalipun juga “memberi” tetapi tidak mendapat apa-apa, malahan oleh pemberiannya ia mendapat “berkat peneguhan” kehilangan hak sulung (Band dengan Mal.3:10-11). Harus diakui, bahwa orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh hidup dalam bimbingan Roh Kudus akan sulit mengidentifikasi mana bimbingan Roh Kudus, dan mana memberikan persembahan karena motivasi tertentu.


Apakah yang Dimaksud dengan Persepuluhan Menurut Akar Kata dan Historis?

Dari istilahnya tentu sudah sangat jelas: sepersepuluh. Tuhan Yesus tidak pernah memberikan tafsiran lebih detail tentang hal itu. Hal ini disebabkan karena secara matematis perhitungannya sangat jelas. Tetapi, yang terlebih penting di dalam ajaran Tuhan Yesus yang ditekankan adalah implementasi ajaran secara utuh, dan bukan semata-mata karena kewajiban.

Kata ma‘aser (מעשׂר) yang digunakan dalam Bahasa Ibrani untuk persembahan persepuluhan diambil dari istilah Akkadian (bahasa yang menjadi lingua franca di dunia Semit pada zaman Abraham) esru, esirtu atau esretu, yaitu pajak yang jumlahnya sepersepuluh pada zaman Mesopotamia kuno.

Teks-teks kuno dari Mesopotamia kuno mengenai persepuluhan berasal dari periode Akkad Kuno hingga Neo-Babilonia, sementara di kalangan masyarakat Ugarit, referensi tentang persepuluhan berasal dari paruh kedua milenium kedua sebelum Masehi. Masyarakat Ugarit menyebutnya ma‘sarisa.

Beberapa teks Ugarit mengatakan bahwa ma‘sarisa tidak harus persis sepuluh persen, sebab akar kata ‘-s-r sendiri berarti "perjamuan." Hal yang sama juga terjadi di kalangan Neo-Babilonia. Jumlah persepuluhan bersifat tidak mengikat dan biasanya bergantung pada status sosial seseorang.


Bagaimana Persepuluhan Dipersembahkan?

1.         Dipersembahkan di tempat yang dipilih oleh Tuhan untuk membuat nama-Nya diam di sana.
Ul. 14:23 Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.

2.      Menguangkannya, dan dibelanjakan di tempat yang dipilih Tuhan; dan menghabiskannya bersama seisi rumah, dan orang Lew (Ul. 14:24-29)
14:24 Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu, 14:25 maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,14:26 dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, atau apa pun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu.
14:27 Juga orang Lewi yang diam di dalam tempatmu janganlah kauabaikan, sebab ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau.
14:28 Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu; 14:29 maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu."


Bagaimana Persepuluhan Diatur?
                Sepersepuluh dari persepuluhan (milik kaum Lewi) adalah menjadi persembahan kudus bagi Tuhan. Artinya 9/10-nya merupakan hal kaum lewi non Imam (Imamat 27:32)
27:32 Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN. Pada saat ini Imam dipresentasikan oleh Gembala Sidang, penginjil dan pengerja fulltime di gereja.


Apa Janji Tuhan tentang Persepuluhan?

Janji Tuhan tentang Persepuluhan, usaha atau pekerjaan akan diberkati Tuhan, secara finansial (Mal 3;11).
3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. 3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.3:12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam

Bagaimana Kita Memahami Kitab Maleakhi 3:10?

Maleakhi 3:10 sering diangkat sebagai referensi untuk menunjukkan perintah Tuhan atas persembahan persepuluhan. Dua hal yang dikaji berikut ini. Pertama, pihak yang menerima perpuluhan, dan kedua aspek penafsiran Imbalan.

1        Pihak yang Menerima

Pada ayat ini seakan-akan persembahan perpuluhan hanya ditujukan ke rumah Tuhan, bait Allah. Jika demikian, maka tentunya bertentangan dengan ayat lainnya di kitab Ulangan, dimana persembahan persepuluhan juga ditujukan kepada para anak yatim, janda dan orang asing (Ul. 26:12); dan bersama seisi rumah.  Hal yang tak kalah menarik pula adalah di ayat ini penjelasan dibolehkannya meminum minuman yang memabukkan (Ul 14:22~29). Konteksnya bersukacita.

2        Aspek Tafsiran Imbalan

Ayat 10 ini menjelaskan tentang imbalan, jika membawa seluruh persembahan perpuluhan, yakni Allah akan membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat sampai berkelimpahan. Lagi janji Tuhan, "Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu".

Janji Tuhan ini, bagaimana pun harus dipahami dalam konteks persoalan umat Tuhan ketika firman ini disampaikan, yang dijelaskan di pasal sebelumnya. Ada 2 masalah yang disebutkan, mengapa persepuluhan tidak diterima Tuhan. Pertama, sikap tidak hormat kepada Allah (Mal 1;6-14; 2:2). Kedua, masalah perkawinan (Mal 2:10-16). Artinya, dua masalah ini sangat menonjol pada masa itu dan telah dapat menggambarkan kondisi moral para imam dan umat Allah pada waktu itu.

Dalam kondisi moral yang bobrok inilah, datang firman Tuhan untuk menyadarkan imam dan umat Tuhan untuk kembali kepada jalan yang benar. Agar perpuluhan mereka dikenan Tuhan, dan menjadi berkat, dan bukan sebaliknya menjadi kutuk. Artinya, untuk kita meng-claim janji Tuhan, "ujilah daku..." Tentu bukan hanya menghindari 2 masalah itu saja.

Tuhan Yesus mengaitkan persepuluhan  dengan  dua masalah lain, yakni tentang keadilan dan belas kasihan kepada sesama (Mat. 23:23). Dengan tegas Yesus mengajarkan, yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Bahkan yang juga disinggung Tuhan Yesus adalah bahwa pemberian persepuluhan tidak bisa semata-mata ditafsirkan sebagai syari'at. Kalau sudah melakukannya lalu merasa benar (Luk 18:12,14).

Jadi Mal 3:10 tidak bisa ditafsirkan semata-mata atas dasar ayat tersebut saja, tetapi harus dikaitkan dengan konteks persyaratannya. Bahkan kesetiaan memberikan persepuluhan sulit ditafsirkan secara hitam putih bahwa akan menjadi kaya. Seorang janda memberikan 2 peser (satuan uang paling kecil) ke meja persembahan, dan Yesus berkata bahwa ia telah memberikan seluruh apa yang ia miliki, tidak serta merta sang janda menjadi kaya.

Penafisran ayat ini secara hitam putih, akan mengakibatkan kerancuan kepada banyak pengalaman pribadi anak-anak Tuhan dimana, "kok sudah setia memberi persepuluhan tetapi nasib masih belum berubah menjadi lebih baik juga?" Sebab concern Tuhan lebih kepada pemulihan. Ada banyak cara Tuhan memulihkan setiap pribadi, terlebih setiap pribadi adalah unik. Karena pada akhirnya concern Tuhan adalah memulihkan anak-anakNya agar  menjadi secitra dengan sang Bapa. Tak jarang Tuhan pakai masalah finansial untuk media memulihkan pribadi anak-anakNya. Karena itu pula,  tidak mustahil, bisnis seorang anak Tuhan yang setia memberi perpuluhan malah mandek atau bangkrut.

Pada konteks tertentu, hidup sejahtera itu pun sangat kondisional. Bagi anak Tuhan yang belum sepenuhnya memiliki hati yang bersyukur atas apa yang Tuhan telah karuniakan, dan masih dikuasai oleh keinginan daging yang tidak pernah puas atas apa yang sudah diperoleh, maka akan sulit mengimani ayat ini sepenuhnya. Ia akan terus merasa belum diberkati.


TINJAUAN PUSTAKA

Alkitab. 2012. Lembaga Alkitab Indonesia. Jakarta
http://hassefer.blogspot.com/2011/01/persepuluhan-dan-kekeliruan-gereja-kini.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar