Sabtu, 26 Januari 2013

Riba, bolehkah? oleh F harefa





APA KATA ALKITAB TENTANG RIBA?
Oleh Fa’ahakhododo  Harefa



Apa Yang Dimaksud Dengan Riba?

Berdasarkan Imamat 25:36, yang dimaksud dengan riba adalah bunga uang.


Menurut Taurat dan Kitab Para Nabi, Bolehkah Membungakan Uang?

1.        Menurut Keluaran 22:25-27, bukan saja tidak boleh membebankan bunga kepada umat Tuhan, yang jatuh miskin, tetapi juga tidak boleh berlaku sebagai penagih utang. Ayat yang senada ditekankan juga dalm Ul.23:19,20.
.
22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. 22:26 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, 22:27 sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih.

Di dalam Ulangan 23:19 "Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apa pun yang dapat dibungakan.

2.        Menurut Imamat 25:35-38 tidak boleh membungakan uang kepada orang miskin, atau memberikan makanan yang diribakan, atau lebih dari sekedar riba, tetapi juga termasuk memperbudak orang miskin itu sebagai kompensasi ia diberikan uang atau makanan atau barang kebutuhan pokok lainnya.

25:35 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu. 25:36 Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.25:37 Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.
25:38 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu. 25:39 Apabila saudaramu jatuh miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah memperbudak dia. 25:40 Sebagai orang upahan dan

3.       Mazmur 15:5 dan Amsal 28:8 harus ditafsirkan dalam konteks Imamat 25, yaitu membungakan uang kepada orang yang telah jatuh miskin.

15:1 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? 15:2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,15:3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
15:4 yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;15:5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

Amsal 28:8, Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah.

4.       Bahwa larangan membungakan uang ditegaskan dalam Yehez 22:12, karena memang terdapat motivasi pemerasan. Terdapat ketidakpedulian terhadap sesame, tidak peduli jika orang lain dirugikan.

22:6 Lihat, masing-masing pemimpin Israel mengandalkan kekuatannya di tengah-tengahmu untuk menumpahkan darah.22:7 Padamu ayah dan ibu dihina dan di tengah-tengahmu orang melakukan pemerasan terhadap orang asing, padamu anak yatim dan janda ditindas.22:8 Engkau memandang ringan terhadap hal-hal yang kudus bagi-Ku dan hari-hari Sabat-Ku kaunajiskan.
22:9 Padamu berkeliaran orang-orang pemfitnah dengan maksud mencurahkan darah dan orang makan daging persembahan di atas gunung-gunung; kemesuman dilakukan di tengah-tengahmu.
22:10 Padamu orang menyingkapkan aurat isteri ayahnya dan memperkosa perempuan pada waktu cemar kainnya yang menajiskannya.22:11 Yang satu melakukan kekejian dengan isteri sesamanya dan yang lain menajiskan menantunya perempuan dengan perbuatan mesum, orang lain lagi memperkosa saudaranya perempuan, anak kandung ayahnya.
22:12 Padamu orang menerima suap untuk mencurahkan darah, engkau memungut bunga uang atau mengambil riba dan merugikan sesamamu dengan pemerasan, tetapi Aku kaulupakan, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
22:13 Sungguh, Aku bertepuk tangan mengenai keuntunganmu yang haram yang kaudapati dan mengenai darah yang dicurahkan di tengah-tengahmu.
5.       as

Apa Konsekwensi Bagi Orang Yang Membungakan Uang?

Amsal 28:8, “Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah.” Lagi-lagi ayat ini menekankan kepada orang-orang yang lemah, yang membutuhkan uluran belas-kasihan.


Menurut Taurat dan Kitab Para Nabi, Apakah Ada Kekecualian Dibolehkan Membungakan Uang?

Di dalam Ulangan 23: 20, ada kekecualian. Dimana kepada orang asing dibolehkan memungut bunga. “Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga -- supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya."

Apakah Yang Sebetulnya Tidak Boleh Dalam Membungakan Uang?

Dalam konteks kitab Kel. 22:15, Imamat 25 dan Ulangan 23:19-20 berbicara tentang umat Allah yang jatuh miskin. Dimana, si peminjam merupakan orang yang sedang jatuh miskin, dalam artian ia tidak mampu memenuhi kebutuhan (pokoknya) sendiri. Jika Tuhan membolehkan membungakan uang kepada orang asing, maka tidak berarti Tuhan tidak mengasihi orang asing. Tetapi mengapa kepada orang asing boleh dibungakan uang? Karena itu, orang asing yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah bukan orang asing yang juga jatuh miskin. Sehingga ayat ini tidak menyangkali kodrat Tuhan Allah sebagai Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Memang, dalam Alkitab Perjanjian Lama, tidak ada referensi membungakan uang oleh umat Tuhan kepada umat Tuhan lainnya yang pada dasarnya sudah kaya. Pada jaman itu, tidak dikenal “ada orang kaya meminjam uang”. Larangan ditekankan kepada orang yang jatuh miskin.








Bagaimana Ajaran Tuhan Yesus tentang Membungakan Uang?

1.        Di dalam Mat 25;27-29 dan Lukas 19:23, berdasarkan ayat-ayat ini, Tuhan Yesus secara implisit tidak mengharamkan uang dibungakan. Sekalipun perikop ini sesungguhnya berbicara tentang talenta.

25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. 25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. 25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

2.       Persetujuan implisit Tuhan Yesus terhadap membungakan uang ini menimbulkan kontroversi jika dibandingkan dengan Imamat 25, Mazmur 15, Ulangan 23 dan keluaran 22 sebagaimana telah dituangkan di atas, apabila kita memahami perintah larangan membungakan uang secara “hitam-putih”.

3.        Di atas telah ditemukan benang merah antara membunga uang versus sikap belas kasihan terhadap orang yang jatuh miskin. Tuhan Yesus mengajarkan di dalam Matius 5:40-41, prinsip Hak-hak Azasi Manusia, bukan sebagaimana diajarkan oleh Piagam PBB, atau hak-hak yang pada intinya mengarahkan kita untuk menuntut apa yang secara kodrat atau secara hokum menjadi milik kita. Sebaliknya, Tuhan Yesus mengajarkan tentang Hak-hak Azasi dimana apa yang justru menjadi hak kita, Tuhan katakana: “Kamu wajib memberikan kepada sesamamu, bahkan lebih dari apa yang ia minta”. Mat 5:40-42, “Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 5:41 Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu”.

Yang menarik adalah pada ayat 42, dimana Tuhan tidak mengaitkannya dengan membungakan uang. Yang pasti Tuhan Yesus katakan: “kamu harus memberikan kepada orang yang meminta kepadamu, dan jangan menolak orang yang mau meminjam dari padamu”.

Jadi intinya adalah dalam segala hal perbuatan kita, termasuk dalam kaitan pinjam-meminjam, prinsip yang harus dilaksanakan adalah SIKAP BERBELAS-KASIHAN.



DAFTAR PUSTAKA

Alkitab.
Walter C Kaiser, Jr., Ucapan yang Sulit dalam Perjanjian Lama, Saat, 2003, p 80-83

1 komentar:

  1. Why casinos can't make money from jackpot slots - Dr
    The best 안성 출장샵 reasons to play jackpot slots online are because they have many unique features and a lot 고양 출장안마 of fun. The jackpot game is 진주 출장마사지 as 사천 출장안마 simple as winning 동해 출장마사지

    BalasHapus